An Unbiased View of Cerpen Fiksi
An Unbiased View of Cerpen Fiksi
Blog Article
Sungguh, rindu itu yang pertama kali menghampiriku saat mata ini terpejam membayangkan kisah klasik dengannya. Mungkin dingin menyertai cerita berdua, tapi senyumnya mampu menghangatkan kembali dan membuat cinta bersemi. Aneh, cinta bersemi di tengah musim hujan.
Ketika aku kembali ke kelas, aku sangat bersyukur kepada Jasmine atas tindakan pedulinya. Tanpanya, aku mungkin benar-benar akan pingsan. Kami berdua pulang bersama dengan angkutan umum yang sama karena rumah kami berada searah, yang membuat hubungan kami semakin dekat.
Ini berarti saya akan mendapatkan kesempatan untuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman baru. Selain itu, kebahagiaan saya tidak terhingga karena adik saya juga mendapatkan peluang untuk mendapatkan pendidikan yang layak, dan kami berdua belajar dengan tekun.
Karya sastra ini bertujuan untuk menghibur serta memberikan pesan ethical kepada pembacanya. Penasaran seperti apa cerita fiksi? Berikut contoh cerita fiksi pendek penuh makna dari berbagai tema.
Sifat Topan yang baik hati dan mau berbagi dengan sesama ketika bertemu dengan kakek tua yang terlihat lelah juga bisa jadi contoh yang baik agar anak bisa berbuat baik dengan siapa saja tidak memandang bulu dan tanpa mengharapkan kebaikan. Kebaikan yang dilakukan bisa dibalas dalam bentuk lain oleh orang lain.
Kakek Tim kehabisan kesabaran dan menakuti sekelompok burung itu agar pergi dari balkon karena mereka ada dimana-mana.
Beberapa siswa tertawa, tapi ada anak lain yang ingin membantunya. Salah satu siswa perempuan yang lebih tua mengantar kami kembali ke kelas.
Semenjak ia pulang dan praktik di balai kesehatan desa, aku sering mendengar perbincangan warga yang heran atas keputusan Dokter Rana untuk kembali. Mereka bertanya-tanya, bukankah penghasilan sebagai dokter di kota jauh lebih besar? Pada ayahku, Dokter Rana bercerita bahwa cita-citanya menjadi dokter dulu muncul karena melihat kesadaran hidup sehat masyarakat desa yang sangat rendah.
Pertumbuhan ini tidak akan sia-sia. Menjulang tinggi layaknya pohon jati dan kokoh layaknya pohon beringin. Pohon yang banyak diidam-idamkan oleh banyak orang. Tinggi menjulang dan bila dipotong memiliki batang yang penuh seni. Serat pada kayu memiliki keabstrakan yang membantu pertumbuhan dari kecil hingga besar. Tetapi ini bukan tentang pohon jati yang ditebang. Justru ini tentang meningginya pohon tersebut dengan cara tidak terburu-buru. Dalam arti pohon jati yang tertanam sekarang, mungkin hanya anak cucu kita yang bisa menikmatinya nanti. Cukup lama bila ditunggu. Tapi siapa juga yang akan menunggu pohon jati tumbuh di sampingnya. Jika orang menanamnya di kebun yang subur, ia akan senang dengan tanah yang basah dan segar.
Para buaya yang percaya lantas mulai berbaris membentuk jembatan dari tepi sungai hingga ke tepi wilayah di seberangnya.
Sambil kuliah dia bekerja di rumah makan sebagai pelayan. Suatu malam ketika dia pulang kerja dia melihat pengemis renta yang masih menengadahkan tangannya. Dinginnya malam tidak membuat pengemis tersebut terhentak untuk pulang. Rena teringat pada nenek yang telah menjaganya saat kedua orang tuanya telah menghadap sang pencipta.
"Kita pulang saja, sudah sore. Besok kita lanjutkan lagi!" kata Pak Karjo sambil merintih dan memegangi tangannya. Ajakan itu disambut teman-teman yang lain. Tampak senyum kepuasan menghiasi raut wajah mereka saat melangkah pulang. Tidak kurang dari seratus ekor tikus dan satu werok berhasil diberantas.
Andai saja ia tak tamak. Memang benar apa yang dikatakan sang pertapa tua. Tak ada gunanya menyesal. Semua ini terjadi karena ia tak pernah puas dan bersyukur atas apa yang ia miliki.
Melalui buku pelajaran sekolahnya, ia membaca bagaimana potensi Cerita Fiksi aliran sungai bisa menjadi pembangkit listrik.